Minggu, 29 Mei 2011

Pengertian Negara Monarki

Monarki, berasal dari bahasa Yunani monos (μονος) yang berarti satu, dan archein (αρχειν) yang berarti pemerintah. Monarki merupakan sejenis pemerintahan yang dipimpin oleh seorang penguasa monarki. Monarki atau sistem pemerintahan kerajaan adalah sistem tertua di dunia. Pada awal kurun ke-19, terdapat lebih 900 tahta kerajaan di dunia, tetapi menurun menjadi 240 dalam abad ke-20. Sedangkan pada dekade kedelapan abad ke-20, hanya 40 takhta saja yang masih ada. Dari jumlah tersebut, hanya empat negara mempunyai penguasa monarki yang mutlak dan selebihnya terbatas kepada sistem konstitusi.
Perbedaan di antara penguasa monarki dengan presiden sebagai kepala negara adalah penguasa monarki menjadi kepala negara sepanjang hayatnya, sedangkan presiden biasanya memegang jabatan ini untuk jangka waktu tertentu. Namun dalam negara-negara federasi seperti Malaysia, penguasa monarki atau Yang dipertuan Agung hanya berkuasa selama 5 tahun dan akan digantikan dengan penguasa monarki dari negeri lain dalam persekutuan. Pada zaman sekarang, konsep monarki mutlak hampir tidak ada lagi dan kebanyakannya adalah monarki konstitusional, yaitu penguasa monarki yang dibatasi kekuasaannya oleh konstitusi.
Monarki demokratis berbeda dengan konsep penguasa monarki yang sebenarnya. Pada kebiasaannya penguasa monarki itu akan mewarisi tahtanya. Tetapi dalam sistem monarki demokratis, tahta penguasa monarki akan bergilir-gilir di kalangan beberapa sultan. Malaysia misalnya, mengamalkan kedua sistem yaitu kerajaan konstitusional serta monarki demokratis.
Bagi kebanyakan negara, penguasa monarki merupakan simbol kesinambungan serta kedaulatan negara tersebut. Selain itu, penguasa monarki biasanya ketua agama serta panglima besar angkatan bersenjata sebuah negara. Contohnya di Malaysia, Yang dipertuan Agung merupakan ketua agama Islam, sedangkan di Britania Raya dan negara di bawah naungannya, Ratu Elizabeth II adalah ketua agama Kristen Anglikan. Meskipun demikian, pada masa sekarang ini biasanya peran sebagai ketua agama tersebut adalah bersifat simbolis saja.
Selain penguasa monarki, terdapat beberapa jenis kepala pemerintahan yang mempunyai bidang kekuasaan yang lebih luas seperti Maharaja dan Khalifah.

Penguasa monarki di Indonesia

Jabatan penguasa monarki dijabat secara turun temurun. Cangkupan wilayah seorang penguasa monarki dari wilayah yang kecil misalnya desa adat (negeri) di Maluku, sebuah kecamatan atau distrik, sampai sebuah pulau besar atau benua (kekaisaran). Kepala adat turun temurun pada desa adat di Maluku yang disebut negeri dipanggil dengan sebutan raja. Raja yang menguasai sebuah distrik di Timor disebut liurai. Sebuah kerajaan kecil (kerajaan distrik) tunduk kepada kerajaan yang lebih besar yang biasanya sebuah Kesultanan. Kerajaan kecil sebagai cabang dari sebuah kerajaan besar tidak berhak menyandang gelar Sultan (Yang Dipertuan Besar), tetapi hanya boleh menyandang gelar Pangeran, Pangeran Muda, Pangeran Adipati, atau Yang Dipertuan Muda walaupun dapat juga dipanggil dengan sebutan Raja. Sebagian wilayah kerajaan kecil (distrik) di Kalimantan diberikan oleh pemerintah Hindia Belanda kepada pihak-pihak yang berjasa kepada kolonial Belanda. Tidak semua bekas kerajaan dapat dipandang sebagai sebuah bekas negara (kerajaan). Kerajaan-kerajaan yang mempunyai perjanjian dengan pihak kolonial Belanda merupakan negara yang berdaulat di wilayahnya.
Contoh kerajaan:
Mangkunegaran (Pangeran Adipati)
Kasepuhan (Sultan)
Kanoman (Sultan)
Kacirebonan (Pangeran)
Kerajaan Pagatan (Pangeran Muda)
[sunting] Gelar kepala negara di dunia
Kepala negara mempunyai gelar berbeda di negara yang berbeda sesuai dengan bentuk negara tersebut.
Monarki
Raja, Ratu (Arab Saudi, Swaziland, Thailand, Britania Raya, Maroko, Spanyol)
Emir (Kuwait, Qatar)
Kaisar (Jepang)
Pangeran (Monako)
Sultan (Brunei, Oman)
Yang di Pertuan-agong (Malaysia)
Paus (Vatikan)

Daftar Kepala Negara Monarki Saat ini

Saat ini, terdapat 44 negara di dunia yang berbentuk monarki atau kerajaan. Berikut ini adalah daftar kepala negara monarki saat ini.
Bhumibol Adulyadej King of Thailand (since Jun 1946), Elizabeth II {Queen of United Kingdom (since Feb 1952) Queen of Australia (since Feb 1952) Queen of New Zealand (since Feb 1952) Queen of Canada (since Feb 1952) Queen of Jamaica (since Aug 1962) Queen of Barbados (since Nov 1966) Queen of Bahamas (since Jul 1973) Queen of Grenada (since Feb 1974) Queen of Papua New Guinea (since Sep 1975) Queen of Solomon Islands (since Jul 1978) Queen of Tuvalu (since Oct 1978) Queen of St. Lucia (since Feb 1979) Queen of St. Vincent & Grenadines (since Oct 1979) Queen of Belize (since Sep 1981) Queen of Antigua & Barbuda (since Nov 1981) Queen of St. Kitts & Nevis (since Sep 1983)}, Haji Hassanal Bolkiah Al-Mu'izzaddin Waddaulah Sultan of Brunei (since Oct 1967), Sayyed Qaboos bin Sa'id Al 'Bu Sa'id
Sultan of Oman (since Jul 1970), Margrethe II (Queen of Denmark (since Jan 1972), Carl XVI Gustaf King of Sweden (since Sep 1973), Juan Carlos I King of Spain (since Nov 1975), Beatrix Queen of Netherlands (since Apr 1980), Mswati III and Ntombi King (iNgwenyama) and Queen-Mother (iNdlovukazi) of Swaziland (both since Apr 1986), Akihito Emperor (Tennō) of Japan (since Jan 1989), Hans-Adam II Prince of Liechtenstein (since Nov 1989), Harald V King of Norway (since Jan 1991), Albert II
King of Belgium (since Aug 1993), Sheikh Hamad bin Khalifa Al Thani Emir of Qatar (since Jun 1995), Letsie III King of Lesotho (since Feb 1996), Abdullah II King of Jordan (since Feb 1999), Hamad bin Isa Al Khalifa (King of Bahrain (since Mar 1999), Mohammed VI (King of Morocco (since Jul 1999), Henri(Grand Duke of Luxembourg (since Oct 2000), Joan Enric Vives i Sicília and Nicolas Sarkozy Co-Princes of Andorra (Joan Enric Vives Sicília since May 2003; Nicolas Sarkozy since May 2007), Norodom Sihamoni
King of Cambodia (since Oct 2004), Sheikh Khalifa bin Zayed bin Sultan Al Nahayan
President of United Arab Emirates (since Nov 2004), Albert II Sovereign Prince of Monaco (since Apr 2005), Pope Benedict XVI Sovereign of Vatican City (since Apr 2005), Abdullah bin Abdul Aziz al-Saud King of Saudi Arabia (since Aug 2005), Sheikh Sabah IV Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah Emir of Kuwait (since Jan 2006), Siaosi Tupou V King of Tonga (since Sep 2006), Tuanku Mizan Zainal Abidin Ibni Al-Marhum Sultan Mahmud King (Yang di-Pertuan Agong) of Malaysia (since Dec 2006), Jigme Khesar Namgyel Wangchuck Dragon King (Druk Gyalpo) of Bhutan (since Dec 2006)

1 komentar :