Minggu, 22 April 2012

PENGERTIAN HIPO, DFD, SADT, W/O DAN JSD


A. HIPO (Hierarchy plus Input-Process-Output)
HIPO (Hierarchy plus Input-Process-Output) merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM. HIPO adalah sebenarnya adalah alat dokumentasi program. Akan tetapi sekarang, banyak digunakan sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem yang berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul di dalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya.
Menurut Jogiyanto HM dalam buku Analisis & Desain Sistem Informasi (2005:787) HIPO (Hierarchy plus Input-Process-Output) adalah alat disain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem. HIPO (Hierarchy plus Input-Process-Output) mempunyai sasaran utama sebagai berikut :
1) Untuk menyediakan suatu struktur guna memahami fungsi-fungsi dari sistem.
2) Untuk lebih menekankan fungsi-fungsi yang harus diselesaikan oleh program, bukannya menunjukkan statemen-statemen program yang digunakan untuk melaksanakan fungsi tersebut.
3) Untuk menyediakan penjelasan yang jelas dari input yang harus digunakan dan output yang harus dihasilkan oleh masing-masing fungsi pada tiap-tiap tingkatan dari diagram-diagram HIPO.
4) Untuk menyediakan output yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan pemakai.
B. Data Flow Diagram (DFD)
Menurut Budi Sutedjo Dharma Oetomo dalam buku Perencanaan & Pembangunan Sistem Informasi (2002:117) Data Flow Diagram (DFD) merupakan peralatan yang berfungsi untuk menggambarkan secara rinci mengenai sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan menunjukkan dari dan ke mana data mengalir serta penyimpanannya.
Ada 4 komponen dalam Data Flow Diagram (DFD) yaitu:
1) Proses
Proses menunjukkan transformasi dari masukan menjadi keluaran, dalam hal ini sejumlah masukan dapat menjadi hanya satu keluaran ataupun sebaliknya.
2) Aliran
Komponen ini direpresentasikan dengan menggunakan panah yang menuju ke/dari proses. Digunakan untuk menggambarkan gerakan paket data atau informasi dari satu bagian ke bagian lain dari sistem dimana penyimpanan mewakili lokasi penyimpanan data.
3) Penyimpanan
Komponen ini digunakan untuk memodelkan kumpulan data atau paket data.
4) Terminator
Komponen ini direpresentasikan menggunakan persegi panjang, yang mewakili entiti luar dimana sistem berkomunikasi.
C. Structured Analysis and Design Tehnique (SADT)
SADT adalah suatu metodologi yang dirancang oleh D.T. Ross pada awal tahun 70-an serta didukung dan dikembangkan oleh Soffech Corporation sejak 1974. Metodologi ini dapat digunakan pada kedua sistem informasi baik yang kecil maupun yang besar; SADTdapat digunakanpada kedua tahap analisadan rancangan pengembangan sistem ; yaitu tehnik bagan yang menggunakan grafik dari diagram aktivitas dan diagram data yang telah diperkenalkan pada bab 8. Tiap diagram ini terdiri dari 3 sampai dengan 6 kotak-kotak empat persegi panjang yang terhubung dalam bermacam cara dengan panah horizontal dan vertikal. Keterangan deskriptif juga ditambahkan pada diagram ini. Untuk diagram tingkat tinggi, keterangan deskriptif mungkin dapat mencapai sampai 3 halaman dan diagram tingkat rendah hanya 1halaman, yaitu untuk penjelasan optimum dari diagram. Sebagai contoh, suatu aktivitas diagram SADT diberikan pada gambar 15.1, di mana penjelasan kegiatan utama, aliran data, mekanisme bantuan, dan pembatas dari sistem informasi sebuah rumah sakit.
Konsep dasar pada SADT dapat dirangkum sebagai berikut :
1) Model-model adalah cara yang baik untuk pemecahan masalah yang kompleks.
2) Analisa dan rancangan umum beberapa masalah sistem infonnasi dalam suatu top-down, modul, hirarki dan model terstruktur.
3) Model yang digunakan harus berbentuk grafik untuk mewakili seluruh struktur, elemen-elemennya dan saling keterhubungannya.
4) Model harns mewakili kedua kejadian (atau aktivitas-aktivitas) dan benda-benda (atau data) dari sistem yang menggunakan dua set diagram yang berbeda.
5) Hasil aktivitas dan rancangan umum harns didokumentasikan untuk tinjauan, feedback yang layak, dan usaha-usaha pemeliharaan yang akan datang.
Suatu teamkerja yang terdisiplindan terkoordinir harns disediakan dalam aplikasi model untuk analisa dan rancangan umum suatu sistem informasi
Contoh dari Kegiatan diagram SADT
A. Warnier/Orr
Bentuk utama dalam Diagram WarnierlDiagram Orr di ket:Ilbangkanoleh J.D. Warnier pada akhir tabun 6O-andan awal tabun 70-an di Paris. Diagram ini diperkenalkan untuk menampilkan struktur hirarki set data output dan jnput dari suatu program. Kemudian K. Orr dari Topeka, Kansas, mengembangkan sebagian dari konsep Warnier sehingga menjadi'desain analisis sistem informasi maupun desain database. Oleh karena itu diagram inidinamak~iDsebagaiDiagram Orr/Wanier (Diagram W/O). Diagram itu digunakan untuk menampilkan struktur data maupun proses.
Alat utama dalam Diagram W/O adalah tanda kurung kurawal "{" yang juga disebut sebagai 'universal'. Tanda ini menunjukkan dekomposisi (penyusunan kembali)sistemn yang dibicarakan. Item yang tidak mengalami dekomposisi lagi disebut elemen. Jika DiagramW/0 menggambarkan struktur data, maka elemennya adalah data, namunjika diagram ini menggambarkan proses sistem,maka elemennya adalah operasi.
Disamping hirarki yang ditunjukkan dalam dekomposisi tiga konstruksi yang menunjukkan berbagai data dan struktur proses berikut ini dapat pula digambarkan oleh Diagram 'W/0:
1. rangkaian
2. pengulangan/iterasi
3. seleksi/alterasi.
Lebih lanjut dua konstruksi berikut ini digunakan sebagai konstruksi yang komplek:
1. concurrency
2. rekursi.
Operator relasional berikut ini juga dipakai dalam Diagram W/O:


Rangkaian dalam struktur data dan dalam proses digambarkan dengan tanda titik: nama set { . atribut =nama. atribut
Sebagai contoh, pekerja { . namamenunjukkannama pekerja
A. JSD (Jacson’s System Development)
Dikembangkan oleh Michael Jacson pada tahun 1975 sebagai alat pengembangan software dan pada tahun 1983 sebagai alat pengembangan SI. JSD dimulai dengan membangun model dari dunia nyata yang menyediakan subjek-subjek permasalahan, kemudian ditambahkan fungsi dari sistem.
Dunia nyata digambarkan dalam bentuk urutan kejadian-kejadian dalam kurun waktu tertentu. Dunia nyata di intrepetasikan dalam bentuk entitas dan aksi. Misalnya untuk sistem dalam sebuah bank, maka entitas diantaranya adalah nasabah, sedangkan aksinya antara lain membuka rekening, mengambil dana, mengisi dana, atau berhenti sebagai nasabah.
JSD memiliki enam langkah pengembangan sistem, yaitu:
1. Entity Action Step.
2. Entity Struture Step.
3. Initial Model Step.
4. Function Step.
5. System Timing Step.
6. Implementation Step

Tidak ada komentar :

Posting Komentar